KALIMAT MAJEMUK
Disusun oleh:
Nama : Gandi Eka S
NIM : 31144625
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
Universitas 17 agustus 1945
Banyuwangi
2014
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa
Indonesia merupakan bahasa yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Bahasa Indonesia juga, merupakan salah satu mata kuliah yang kita pelajari.
Kita sangat mudah mengucapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi, masih
banyak orang yang belum memahami kaidah-kaidah dari Bahasa Indonesia itu
sendiri
Kalimat
majemuk merupakan salah satu materi yang dibahas dalam Bahasa Indonesia.
Kalimat ini, bisa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan kita sudah
mahir dalam penggunaannya. Tetapi, ketika ditanya mengenai kalimat majemuk
tersebut mereka tidak mengetahuinya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah, sebagai berikut:
1. Apakah
pengertian kalimat majemuk?
2. Adakah
janis-jenis dari kalimat majemuk?
3. Apakah
perbedaan dari masing-masing kalimat majemuk tersebut?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan penelitian, sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui pengertian kalimat majemuk.
2. Untuk
mengetahui jenis-jenis kalimat majemuk.
3. Agar
dapat membedakan dan memberikan contoh dari masing-masing jenis kalimat majemuk
tersebut,
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat
penelitian, sebagai berikut:
1. Mengetahui
pengertian kalimat majemuk.
2. Mengetahui
jenis-jenis kalimat majemuk.
3. Dapat
membedakan dan memberikan contoh dari masing-masing jenis kalimat majemuk
tersebut,
BAB II PEMBAHASAN
Kalimat
Majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola atau lebih. Kalimat
Majemuk terdiri dari 4 macam, yaitu kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertungkat, kalimat
majemuk rapatan, dan kalimat majemuk campuran.
2.1 Pengertian Kalimat Majemuk Setara
Kalimat Majemuk Setara adalah kalimat majemuk yang terdidri atas
beberapa kalimat yang setara atau sederajat kedudukannya, yang masing-masing
dapat berdiri sendri. Kalimat Majemuk Setara dibagi menjadi beberapa jenis,
yaitu :
2.1.1. Kalimat majemuk
setara sejalan
Kalimat majemuk setara sejalan ialah kaliamat majemuk setara yang
terdiri atas beberapa kalimat tunggal yang bersamaan situasinya.
Contoh : Juminten pergi ke pasar, Parno berangkat ke bengkel, sedang
Ganes pergi ke kebun binatang.
Penjelasan
Contoh Kalimat majemuk setara sejalan diatas :
Kalimat tersebut adalah kalimat majemuk setara sejalan.
Kalimat 1 : Juminten pergi ke pasar.
Juminten = subjek
Pergi = predikat
Ke pasar = keterangan tempat
Kalimat 2 : Norif berangkat ke bengkel
Norif = subjek
Berangkat = predikat
ke bengkel = keterangan tempat
Kalimat 3 : Ganes pergi ke kebun binatang.
a. Ganes = subjek
b. pergi = predikat
c. ke kebun binatang = keterangan tempat
Kalimat tersebut adalah kalimat majemuk setara sejalan.
Kalimat 1 : Juminten pergi ke pasar.
Juminten = subjek
Pergi = predikat
Ke pasar = keterangan tempat
Kalimat 2 : Norif berangkat ke bengkel
Norif = subjek
Berangkat = predikat
ke bengkel = keterangan tempat
Kalimat 3 : Ganes pergi ke kebun binatang.
a. Ganes = subjek
b. pergi = predikat
c. ke kebun binatang = keterangan tempat
Catatan:
a.
Kata-kata yang penghubung yang
dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara sejalan ialah: dan, dan lagi, lagi
pula, sedang, sedangkan, lalu, kemudian.
b.
Dalam meguraikan menurut
jabatannya, hendaknya selalu dibiasakan menempuh cara-cara sebagai berikut:
1.
Kalimat yang hendak diuraikan
dikutip lebih dahulu.
2.
Memberi nama kalimat yang akan
diuraikan.
3.
Kemudian baru bagian-bagian
kalimat diuraikan menurut jabatannya sebagai berikut:
a. Kata-kata yang
hendak diuraikan ditempatkan di sebelah kiri.
b. Jabatan-jabatan kalimat ditempatkan di sebelah kanan.
b. Jabatan-jabatan kalimat ditempatkan di sebelah kanan.
2.1.2. Kalimat Majemuk Setara Berlawanan
Kalimat majemuk setara berlawanan ialah kalimat majemuk setara yang
terdiri atas beberapa kalimat tunggal yang isinya menyatakan situasi
berlawanan.
Contoh :
Adiknya pandai, sedang kakaknya bodoh.
Rahmad berani, tetapi ia tidak mau bertengkar.
Rahmad berani, tetapi ia tidak mau bertengkar.
Penjelasan
Contoh Kalimat majemuk setara berlawanan diatas :
Kalimat tersebut adalah kalimat majemuk setara berlawanan
Kalimat 1 : Rahmad berani
Rahmad = subjek
Berani = predikat
Kalimat 2 : ia tidak mau bertengkar.
Ia = subjek
tidak mau bertengkar = predikat
Kalimat tersebut adalah kalimat majemuk setara berlawanan
Kalimat 1 : Rahmad berani
Rahmad = subjek
Berani = predikat
Kalimat 2 : ia tidak mau bertengkar.
Ia = subjek
tidak mau bertengkar = predikat
Catatan:
Kata-kata penhubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara berlawanan antara lain ialah: sedangkan, tetapi, melainkan, padahal, hanyalah, walaupun, meskipun, biarpun, kendatipun, jangankan, namun.
Kata-kata penhubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara berlawanan antara lain ialah: sedangkan, tetapi, melainkan, padahal, hanyalah, walaupun, meskipun, biarpun, kendatipun, jangankan, namun.
2.1.3. Kalimat Majemuk
Setara yang menyatakan sebab akibat
Kalimat Majemuk Setara yang menyatakan sebab akibat ialah kalimat
majemuk setara yang terdiri atas beberapa kalimat tunggal yang isi bagian yang
satu menyatakan sebab akibat dari bagian yang lain.
Contoh :
Roy Marten ditahan, karena ia telah membawa sabu-sabu.
Anak itum luka parah, sehingga ia harus dibawa ke rumah sakit.
Roy Marten ditahan, karena ia telah membawa sabu-sabu.
Anak itum luka parah, sehingga ia harus dibawa ke rumah sakit.
Penjelasan
Contoh Kalimat Majemuk Setara yang menyatakan sebab akibat diatas :
Roy Martien ditahan, karena ia telah membawa sabu-sabu.
Kalimat tersebut adalah kalimat majemuk setara yang menyatakan sebab akibat.
Kalimat 1 : Roy Martien ditahan
Roy Martien = subjek
ditahan = predikat
Kalimat 2 : ia telah membawa sabu-sabu.
Ia = subjek
telah membawa = predikat
sabu-sabu = objek
Roy Martien ditahan, karena ia telah membawa sabu-sabu.
Kalimat tersebut adalah kalimat majemuk setara yang menyatakan sebab akibat.
Kalimat 1 : Roy Martien ditahan
Roy Martien = subjek
ditahan = predikat
Kalimat 2 : ia telah membawa sabu-sabu.
Ia = subjek
telah membawa = predikat
sabu-sabu = objek
Catatan :
Kata-kata penghubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara
yang menyatakan sebab akibat antara lain ialah: sebab, karena, oleh karena itu,
sehingga, maka.
2.2 Pengertian Kalimat Majemuk
Bertingkat
Kalimat
Majemuk bertingkat ialah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat tunggal
yang kedudukanya tidak setara/ sederajat, yakni yang satu menjadi bagian yang
lain.
Kalimat
majemuk bertingkat sesungguhnya berasal dari sebuah kalimat tunggal. Bagian
dari kalimat tunggal tersebut kemudian diganti atau diubah sehingga menjadi
sebuah kalimat baru yang dapat berdiri sendiri.
Bagian kalimat
majemuk bertingkat yang berasal dari bagian kalimat tunggal yang tidak
mengalami pergantian/ perubahan dinamakan induk kalimat, sedang bagian kalimat
majemuk yang berasal dari bagian kalimat tunggal yang sudah mengalami
penggantian/ peubahan dinamakan anak kalimat.
Contoh :
Ia datang
kemarin. Kalimat tunggal tersebut ialah kalimat tunggal yang mempunyai
keterangan waktu: kemarin. Jika kata kemarin diganti/ diubah menjadi kalimat
yang dapat berdiri sendiri, yakni diubah/ diganti dengan kalimat: ketika orang
sedang makan, maka berubahlah kalimat tunggal tersebut menjadi kalimat majemuk
bertingkat sebagai berikut: Ia datang, ketika orang sedang makan.
Perkataan:
ia datang (yang tidak pernah mengalami perubahan/ pergantian) dinamai induk
kalimat, sedang perkataan: ketika orang sedang makan (yang mengubah/ mengganti
kata kemarin) dinamai anak kalimat.
Ada
bermacam-macam anak kalimat dalam kalimat majemuk bertingkat. Hal itu
bergantung kepada bagian kalimat tunggal mana yang diubh/ digantinya. Karena
itu macam anak kalimat dalam kalimat majemuk bertingkat dapat diperinci sebagai
berikut:
2.2.1. Anak kalimat pengganti subyek
Contoh:
Siapa bersalah, akan dihukum.
Yang mencuri sepeda saya, telah ditangkap polisi.
Contoh uraian kalimat:
Yang mencuri sepeda saya, telah ditangkap polisi.
G Kalimat tersebut ialah kalimat majemuk bertingkat
G A. Telah ditangkap polisi = induk kalimat
Ditangkap = predikat
Polisi = obyek/ pelengkap pelaku
Telah = keterangan waktu/ keterangan modalitas.
B. Yang mencuri sepeda saya = anak kalimat pengganti subyek
Yang = subyek
Mencuri = predikat
Sepeda saya = obyek/ pelengkap penderita
Siapa bersalah, akan dihukum.
Yang mencuri sepeda saya, telah ditangkap polisi.
Contoh uraian kalimat:
Yang mencuri sepeda saya, telah ditangkap polisi.
G Kalimat tersebut ialah kalimat majemuk bertingkat
G A. Telah ditangkap polisi = induk kalimat
Ditangkap = predikat
Polisi = obyek/ pelengkap pelaku
Telah = keterangan waktu/ keterangan modalitas.
B. Yang mencuri sepeda saya = anak kalimat pengganti subyek
Yang = subyek
Mencuri = predikat
Sepeda saya = obyek/ pelengkap penderita
Catatan:
Tiap kali
hendak menguraikan kalimat majemuk bertingkat, hendaknya lebih dulu diusahakan
mencari/ menyelidiki kalimat tunggal mana yang menjadi asal kalimat majemuk
bertingkat itu. Dengan cara itu kita akan mudah mencari induk kalimat dan anak
kalimat dari kalimat majemuk bertingkat yang hendak kita uraikan.
2.2.2. Anak kalimat pengganti predikat
Anak kalimat pengganti predikat
hanya terdapat pada kalimat nominal.
Contoh:
Rumah itu batu. (kalimat tunggal)
Rumah itu bahannya terbuat dari benda keras. (kalimat majemuk bertingkat)
Contoh:
Rumah itu batu. (kalimat tunggal)
Rumah itu bahannya terbuat dari benda keras. (kalimat majemuk bertingkat)
2.2.3. Anak kalimat pengganti obyek/ pelengkap penderita
Contoh:
Basir mencintai Nova. (kalimat tunggal)
Basir mencintai yang sangat dikasihinya. (kalimat majemuk bertingkat)
Basir mencintai Nova. (kalimat tunggal)
Basir mencintai yang sangat dikasihinya. (kalimat majemuk bertingkat)
2.2.4. Anak kalimat pengganti obyek/ pelengkap pelaku
Contoh:
Ali ditikam oleh penjahat. (kalimat tunggal)
Ali ditikam oleh orang yang menggedor pintu rumahnya semalam. (kalimat majemuk bertingkat)
Ali ditikam oleh penjahat. (kalimat tunggal)
Ali ditikam oleh orang yang menggedor pintu rumahnya semalam. (kalimat majemuk bertingkat)
2.2.5. Anak kalimat pengganti obyek/ pelengkap penyerta
Contoh:
Norief memberikan uang kepada anaknya. (kalimat tunggal)
Norief memberikan uang kepada yang menumpang di Surabaya. (kalimat majemuk bertingkat)
Norief memberikan uang kepada anaknya. (kalimat tunggal)
Norief memberikan uang kepada yang menumpang di Surabaya. (kalimat majemuk bertingkat)
2.2.6. Anak kalimat pengganti obyek/ pelengkap
berkata depan
Contoh:
Ia rindu kepada ibunya. (kalimat tunggal)
Ia rindu kepada yang memeliharanya sejak kecil. (kalimat majemuk bertingkat)
Ia rindu kepada ibunya. (kalimat tunggal)
Ia rindu kepada yang memeliharanya sejak kecil. (kalimat majemuk bertingkat)
2.2.7. Anak kalimat pengganti obyek pasangan
Contoh:
Kami telah berunding dengan Bpk. Susilo Bambang Yudhoyono. (kalimat tunggal)
Kami telah berunding dengan yang memimpin negara Indonesia. (kalimat majemuk bertingkat)
Kami telah berunding dengan Bpk. Susilo Bambang Yudhoyono. (kalimat tunggal)
Kami telah berunding dengan yang memimpin negara Indonesia. (kalimat majemuk bertingkat)
2.2.8. Anak kalimat pengganti obyek alat
Contoh:
Norief bersenjatakan pena. (kalimat tunggal)
Norif bersenjatakan yang dibuat untuk menulis. (kalimat majemuk bertingkat)
Norief bersenjatakan pena. (kalimat tunggal)
Norif bersenjatakan yang dibuat untuk menulis. (kalimat majemuk bertingkat)
2.2.9. Anak kalimat pengganti keterangan tempat
Contoh:
Henny pergi ke pasar. (kalimat tunggal)
Henny pergi ke yang dikunjungi orang tiap hari. (kalimat majemuk bertingkat)
Henny pergi ke pasar. (kalimat tunggal)
Henny pergi ke yang dikunjungi orang tiap hari. (kalimat majemuk bertingkat)
2.2.10. Anak kalimat pengganti keterangan waktu
Contoh:
Anis datang kemarin. (kalimat tunggal)
Anis datang ketika orang sedang sholat. (kalimat majemuk bertingkat)
Anis datang kemarin. (kalimat tunggal)
Anis datang ketika orang sedang sholat. (kalimat majemuk bertingkat)
2.2.11. Anak kalimat pengganti keterangan sebab
Contoh:
Basir tidak berkuliah karena sakit. (kalimat tunggal)
Basir tidak berkuliah karena jiwanya terganggu. (kalimat majemuk bertingkat)
Basir tidak berkuliah karena sakit. (kalimat tunggal)
Basir tidak berkuliah karena jiwanya terganggu. (kalimat majemuk bertingkat)
2.2.12. Anak kalimat pengganti keterangan alasan
Contoh:
Saya tidak pergi karena hujan. (kalimat tunggal)
Saya tidak pergi karena suasana yang tidak mengizinkan. (kalimat majemuk bertingkat)
Saya tidak pergi karena hujan. (kalimat tunggal)
Saya tidak pergi karena suasana yang tidak mengizinkan. (kalimat majemuk bertingkat)
2.2.13. Anak kalimat pengganti keterangan akibat
Contoh:
Basir dianiaya sehingga sakit. (kalimat tunggal)
Basir dianaya sehingga badannya terbaring. (kalimat majemuk bertingkat)
Basir dianiaya sehingga sakit. (kalimat tunggal)
Basir dianaya sehingga badannya terbaring. (kalimat majemuk bertingkat)
2.2.14. Anak kalimat pengganti keterangan alat
Contoh:
Ia menikam dengan pisau. (kalimat tunggal)
Ia menikam dengan yang dibelinya kemarin. (kalimat majemuk bertingkat)
Ia menikam dengan pisau. (kalimat tunggal)
Ia menikam dengan yang dibelinya kemarin. (kalimat majemuk bertingkat)
2.2.15. Anak kalimat pengganti keterangan asal
Contoh:
Sepatunya Norief terbuat dari emas. (kalimat tunggal)
Sepatunya Norief terbuat dari bahan yang diinginkannya. (kalimat majemuk bertingkat)
Sepatunya Norief terbuat dari emas. (kalimat tunggal)
Sepatunya Norief terbuat dari bahan yang diinginkannya. (kalimat majemuk bertingkat)
2.2.16. Anak kalimat pengganti keterangan syarat
Contoh:
Kalau begitu, saya tidak mau mengajak . (kalimat tunggal)
Kalau kamu nakal, saya tidak mau mengajak. (kalimat majemuk bertingkat)
Kalau begitu, saya tidak mau mengajak . (kalimat tunggal)
Kalau kamu nakal, saya tidak mau mengajak. (kalimat majemuk bertingkat)
2.2.17. Anak kalimat pengganti keterangan tujuan
Contoh:
Tora Sudiro belajar keras agar lulus. (kalimat tunggal)
Tora Sudiro belajar keras agar cita-citanya tercapai. (kalimat majemuk bertingkat)
Tora Sudiro belajar keras agar lulus. (kalimat tunggal)
Tora Sudiro belajar keras agar cita-citanya tercapai. (kalimat majemuk bertingkat)
2.2.18. Anak kalimat pengganti keterangan kualitas
Contoh:
Boneng tersenyum manis. (kalimat tunggal)
Boneng tersenyum seperti yang kita lihat. (kalimat majemuk bertingkat)
Boneng tersenyum manis. (kalimat tunggal)
Boneng tersenyum seperti yang kita lihat. (kalimat majemuk bertingkat)
2.2.19. Anak kalimat pengganti keterangan perihal
Contoh:
Dengan tertawa ia menjawab pertanyaan itu. (kalimat tunggal)
Dengan mulut tertawa lebar ia menjawab pertanyaan itu. (kalimat majemuk bertingkat)
Dengan tertawa ia menjawab pertanyaan itu. (kalimat tunggal)
Dengan mulut tertawa lebar ia menjawab pertanyaan itu. (kalimat majemuk bertingkat)
2.2.20. Anak kalimat pengganti keterangan perlawanan
Contoh:
Meskipun mendung, ia berangkat juga. (kalimat tunggal)
Meskipun cuaca buruk, ia berangkat juga. (kalimat majemuk bertingkat)
Meskipun mendung, ia berangkat juga. (kalimat tunggal)
Meskipun cuaca buruk, ia berangkat juga. (kalimat majemuk bertingkat)
2.2.21. Anak kalimat pengganti keterangan kuantitas
Contoh:
Mereka berjalan seratus kilometer. (kalimat tunggal)
Mereka berjalan jauh sekali jaraknya. (kalimat majemuk bertingkat)
Mereka berjalan seratus kilometer. (kalimat tunggal)
Mereka berjalan jauh sekali jaraknya. (kalimat majemuk bertingkat)
2.2.22. Anak kalimat pengganti keterangan derajat
Contoh:
Udara itu dingin sekali. (kalimat tunggal)
Uadara itu tak terperikan rasanya. (kalimat majemuk bertingkat)
Udara itu dingin sekali. (kalimat tunggal)
Uadara itu tak terperikan rasanya. (kalimat majemuk bertingkat)
2.2.23. Anak kalimat pengganti keterangan modalitas
Contoh:
Mungkin ia meninggal di sana. (kalimat tunggal)
Desas-desus tersiar ia meninggal di sana. (kalimat majemuk bertingkat)
Mungkin ia meninggal di sana. (kalimat tunggal)
Desas-desus tersiar ia meninggal di sana. (kalimat majemuk bertingkat)
2.2.24. Anak kalimat pengganti keterangan perbandingan
Contoh:
Paimo lebih rajin daripada Mopai. (kalimat tunggal)
Paimo lebih rajin daripada orang yang mirip dengannya itu. (kalimat majemuk bertingkat)
Paimo lebih rajin daripada Mopai. (kalimat tunggal)
Paimo lebih rajin daripada orang yang mirip dengannya itu. (kalimat majemuk bertingkat)
2.2.25. Anak kalimat pengganti keterangan perwatasan
Contoh:
Semua tahanan dibebaskan, kecuali Basir. (kalimat tunggal)
Semua tahanan dibebaskan, kecuali yang berseragam merah jambu itu. (kalimat majemuk bertingkat)
Semua tahanan dibebaskan, kecuali Basir. (kalimat tunggal)
Semua tahanan dibebaskan, kecuali yang berseragam merah jambu itu. (kalimat majemuk bertingkat)
Dalam kalimat
majemuk bertingkat kadang-kadang terdapat cucu kalimat, yaitu anak dari anak
kalimat. Cucu kalimat tersebut terjadi jika bagian kalimat dari anakkalimat
diubah/ diganti menjadi sebuah kalimat yang dapat berdiri sendiri.
Contoh:
Norief menyepak bola. (kalimat tunggal)
Ia menyepak yang disenangi oleh adiknya. (kalimat majemuk bertingkat yang mempunyai anak kalimat pengganti obyek/ pelengkap penderita)
Ia menyepak yang disenangi oleh yang memakai baju baru itu. (kalimat majemuk bertingkat yang mempunyai cucu kalimat pengganti obyek/ pelengkap pelaku pada anak kalimat)
Norief menyepak bola. (kalimat tunggal)
Ia menyepak yang disenangi oleh adiknya. (kalimat majemuk bertingkat yang mempunyai anak kalimat pengganti obyek/ pelengkap penderita)
Ia menyepak yang disenangi oleh yang memakai baju baru itu. (kalimat majemuk bertingkat yang mempunyai cucu kalimat pengganti obyek/ pelengkap pelaku pada anak kalimat)
2.3 Pengertian Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan beberapa kalimat
tunggal yang karena subjek, predikat atau objeknya sama,maka bagian yang sama
hanya disebutkan sekali.
Contoh:
·
Pekerjaannya hanya makan.
(kalimat tunggal 1)
·
Pekerjaannya hanya tidur.
(kalimat tunggal 2)
·
Pekerjaannya hanya merokok.
(kalimat tunggal 3)Pekerjaannya hanya makan, tidur, dan merokok. (kalimat
majemuk rapatan)
2.4 Pengertian Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat majemuk
setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga
kalimat.
Contoh:
·
Toni bermain dengan Kevin.
(kalimat tunggal 1)
·
Rina membaca buku di kamar
kemarin. (kalimat tunggal 2, induk kalimat)
·
Ketika aku datang ke rumahnya.
(anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)Toni bermain dengan Kevin, dan
Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke rumahnya. (kalimat majemuk
campuran)
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kalimat Majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola atau lebih. Kalimat
Majemuk terdiri dari 4 macam, yaitu:
1. Pengertian
Kalimat Majemuk Setara
Kalimat Majemuk Setara adalah kalimat
majemuk yang terdidri atas beberapa kalimat yang setara atau sederajat
kedudukannya, yang masing-masing dapat berdiri sendri.
2. Pengertian
Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat Majemuk bertingkat ialah kalimat
yang terjadi dari beberapa kalimat tunggal yang kedudukanya tidak setara/
sederajat, yakni yang satu menjadi bagian yang lain.
3. Pengertian
Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan
beberapa kalimat tunggal yang karena subjek, predikat atau objeknya sama,maka
bagian yang sama hanya disebutkan sekali.
4. Pengertian
Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan
antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.
3.2 Saran
Kalimat
majemuk yang sering muncul dalam soal dan agak susah untuk dibedakan yaitu
Kalimat Majemuk Setara dan Kalimat Majemuk Bertingkat. Jadi, lebih telit dan
berhati-hatilah dalam membedakan kedua jenis kalimat majemuk ini.
selamat pagi.bisa minta kajian teorinya ??
BalasHapus